Sabtu, 24 Agustus 2019

Dibuat untuk tugas PKKMB FEB UNSIKA 2019


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Dibuat untuk memenuhi tugas pkkmb FEB 2019



Disusun oleh :
Ahmad Rozali
(191063020062)




PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019-2020





                                                     KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa satu halangan pun. Tak lupa sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah dengan judul “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA” ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan peran serta Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap suatu organisasi atau perusahaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat perlu untuk mengembangkan ide-ide penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun, khususnya bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                            Karawang,  Agustus 2019

                                                                                                            Penyusun






                                                          DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ .... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3  Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
2.1  Pengertian Manajemen Sumber Daya Mnusia.................................................. 3
2.2  Tujuan-Tujuan MSDM......................................................................................... 4
2.3  Metode-Metode Pendekatan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia....... 5
2.4  Fungsi-Fungsi Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia........................... .... 6
2.5  Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia........................................ 10
2.6  Tugas Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................. 12
2.7  Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia....................................... 15
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 16
A.      Kesimpulan......................................................................................................... 16
B.      Saran................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 17





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga kerja pada organisasi sebagai sumber daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, organisasi, dan masyarakat.
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang paling vital. Memang diakui bahwa biaya itu penting. Begitu pula sarana, prasarana dan teknologi. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen.Upaya-upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap organisasi yang kompetitif.
Dalam arti yang tradisional, konsep pengelolaan pegawai terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif, seperti mengelola data pegawai (record keeping), penilaian kinerja yang bersifat mekanistik (mechanical job evaluation), kenaikan pangkat dan gaji secara otomatis (automatic merit increase). Perhatian terhadap SDM pada masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pegawai (fisik, emosional dan sosial), yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bekerja, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.
Secara makro bebrapa negara di dunia ini banyak yang berhasil menjadi negara industri dan negara maju, kemajuan yang luar biasa tersebut bukan karena mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi mereka unggul dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Keberadaan sumber daya alam yang melimpah namun produktivitas manusianya rendah, maka ketersediaan sumber daya alam yang banyak tersebut  tidak akan mampu memberikan kontribusinya yang maksimal untuk manusia. Sebaliknya jika produktivitas tinggi, walaupun sumber daya alam kurang mendukung, namun mampu membawa organisasi atau sebuah negara menjadi negara yang makmur.
Namun demikian perlu juga diperhatikan bahwa jumlah sumber daya manusia yang banyak juga belum dapat digunakan sebagai pegangan bahwa sebuah negara atau organisasi akan maju, jika SDM yang ada tersebut kualitasnya rendah atau tidak produktif, bahkan disebuah negara yang jumlah manusia banyak namun tidak produktif justru dapat menjadi benalu dan memberatkan negara. Maka dari itu kualitas SDM juga harus ditingkan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Untuk memahami secara spesifik mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat dirumuskan masalah-masalah tersebut dalam beberapa poin, diantaranya :
1. Apa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Apa saja tugas pokok Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia?

1.3  TUJUAN
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1.    Mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2.    Mengetahui tugas pokok Manajemen Sumber Daya Manusia
3.    Mengetahui proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
4.    Mengetahui peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian manajemen, diantaranya :
1.      Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.      Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3.      Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4.      Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesinmesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output).
2.2 Tujuan-Tujuan MSDM
1.      Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2.  Tujuan Fungsional    
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3.  Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi.Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4.  Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi.Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
2.3 Metode –Metode Pendekatan dalam MSDM
Seorang manajer di dalam memimpin bawahannya hendaklah mempunyai metode –metode pendekatan dan juga dapat menerapkan secara efektif dan selektif metode pendekatan mana yang lebih tepat agar bisa memecahkan masalah yang dihadapi. Terdapat tiga pendekatan sesuai dengan periodenya artinya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya yaitu:
1.      Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah menggantikan peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga kerja mesin dalam melakukan pekerjaan.Pertimbangan ini didasarkan pada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik.
Pendekatan ini menitik beratkan analisisnya terhadap spesialisasi, efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin. Keuntungan dalam spesialisasi ini, pekerja semakin terampil tetapi kekurangannya pekerjaan membosankan para pekerja, mematikan kreativitas para pekerja. Didalam pendekatan ini menimbulkan masalah –masalah sebagai berikut :
a.      Pengangguran Teknologis
Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive) sehingga menyebabkan banyak pelkerja yang kehilangan pekerjaannya karena tenaga pekerja tersebut diganti dengan mesin.
b.      Keamanan Ekonomis
c.       Organisasi buruh.
d.      Kebanggaan dalam pekerjaan.

1.      Pendekatan Paternalis
Pendekatan paternalis (paternalistic approach) yaitu suatu pendekatan yang dilakukan manager dalam memberikan pengarahan terhadap bawahannya selayaknya seperti bapak terhadap anak- anaknya.Dalam pendekatan ini mengakibatkan bawahannya manja, bersifat malas sehingga produktivitasnya turun.
2.      Pendekatan system social
Dalam pendekatan ini memandang bahwa organisasi atau perusahaan adalah suatu system yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks juga yang bisa disebut sebagai system yang ada di luar. Seorang manajer menyadari bahwa tujuan suatu organisasi, baru akan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis antara sesama karyawan, atasan dengan karyawan dll. Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan diantara sesama karyawan.
Pendekatan system social ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai dan saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga tercipta suatu total system yang baik. Komunikasi juga sangat berperan dalam pendekatan system social ini baik komunikasi formal maupun komunikasi non formal. Komunikasi yang baik hendaknya komunikasi dua arah (two way traffic) dan umpan balik (feedback)  yang positif .



2.4  Fungsi – Fungsi Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk menunjang tujuan organisasi yang diharapkan, maka keberadaan dari sumber daya manusia harus dapat dioptimalkan, terutama peran, dan fungsi strateginya. Secara umum peran MSDM dapat dikelompokan dalam tiga peran utama, yaitu :
1.      Peran administrasi.
Upaya lebih ditekankan pada memproses dan menyimpan catatan, pada saat dibutukan oleh pihak-pihak tertentu dapat dilaporkan dengan segera.
2.      Peran Operasional.
Mengacu kepada aktivitas-aktivitas penyelenggaraan dan mempersiapkan kebutuhan organisasi terhadap pegawai.



3.      Peran strategis.
Menyadari pentingnya MSDM sebagai aset yang berharga bagi organisasi, maka peningkatan peran strategis menjadi keharusan untuk menjamin bahwa organisasi memiliki SDM yang cukup dalam kualitas maupun kuwantitas.
Adapun contoh implementasi dari beberapa aspek mengenai peran MSDM yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :


Administratif
Operasional
Strategi
Fokus
Proses Administrasi, Pencatatan, dan Arsip
Pendukung Operasional
Organisasi Global
Rentang Waktu
Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun)
Jangka Menengah (1-2 tahun)
Jarak Panjang       (2-5 tahun)
Tipe Kegiatan
- Administrasi Tunjangan Kepegawaian.
- Orientasi Pegawai Baru
- Pengenalan Aturan dan Prosedur Kepegawaian
- Mempersiapkan laporan Kepegawaian.
- Mengatur Penggajian.
- Perekrutan dan Seleksi Pegawai.
- Mengadakan Pelatihan.
- Menyelesaikan Maslah Pegawai

- Menilai Isu Ketenagakerjaan. 
- Melibatkan Perencanaan Pengembangan Tenaga Kerja
- Mempertimbangk an restrukturisasi dan perampingan organisasi.
- Mengadakan Merger dan akuisisi.
-  Perencanaan Strategi Penggajian.

Selain tiga peran pokok di atas, MSDM mempunyai dua fungsi, yaitu :
1. Fungsi Manajemen 
Mengacu pada proses Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing/Actuating), dan Pengawasan (Controling) 
A.      Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART :
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
B.      Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description).
C.      Actuating/Directing
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
D.     Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

2. Fungsi operasi 
Meliputi kegiatan MSDM, yaitu : Pengadaan tenaga kerja  (Recruitment), Pengembangan (development), Kompensasi (compensation), Integrasi (integration), Pemeliharaan (maintenance) dan Pemutusan hubungan kerja (separation).

2.5  Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Recruitment (Pengadaan)
Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia atau Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang kosong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.
Recruitment dapat berupa recruitment from outside dan recruitment from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihakpihak lain. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.


2. Maintenance (Pemeliharaan)
Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dan lain-lain. Selain itu dapat berupa immaterial seperti: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.
3. Development (Pengembangan).
Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ada di dalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.  Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a. Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,
b. Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c. Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”. 
Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.          
2.6. Tugas Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Perencanaan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Dapat dilakukan dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang kosong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasar tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2. Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM suatu oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan (job description) dan juga spesifikasi pekerjaan (job specification).
Adapun Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/ curriculum vittae (CV) milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian tes tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.


3. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Adapun beberapa macam kompensasi diantaranya :
a. Upah/gaji. Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
b. Insentif, (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya pemangkasan biaya.
c. Tunjangan (Benefit). Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
d. Fasilitas (Facility) adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus.
4. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup. Adapula yang disebut pemberhentian sukarela, yaitu pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya dikenal dengan istilah pensiun.
Dari beberapa poin diatas, maka dapat digambarkan seperti di bawah ini :


2.7. Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia
Sejumlah tanggung jawab Manjemen Sumber Daya Manusia secara lini dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Menempatkan orang yang benar pada pekerjaan yang tepat.
2. Memperkenalkan pegawai baru dalam organisasi
3. Melatih karyawan untuk jabatan bagi mereka yang masih baru
4. Meningkatkan kinerja jabatan dari setiap orang
5. Mengendalikan biaya tenaga kerja
6. Menciptakan dan mempertahankan semangat kerja
7. Melindungi kesehatan dan kodisi fisik pegawai










BAB III
P E N U T U P

A.     Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. 
Tahap pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia diantaranya recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.

B.      Saran
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang paling vital. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen. Upaya-upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap organisasi yang kompetitif.Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya
https://luthfifatah.wordpress.com/definisi-dan-klasifikasi-sumberdaya-alam/definisisumberdaya/
http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/
http://www.maswit.com/2013/06/poac-planning-organizing-actuating-and.html
http://andriafro.blogspot.com/2009/09/penerapan-manajemen-sumber-daya-manusia.html